Search This Blog
Tuesday, February 4, 2014
Sunday, February 2, 2014
Renungan.....
Saturday, February 1, 2014
40 Hadits Qudsi
“40 Hadits Qudsi”.
Hadits Qudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT (makna hadist ini adalah dari Allah SWT), sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah saw.
Hadits Qudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT (makna hadist ini adalah dari Allah SWT), sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah saw.
1. Hadits Ke – 1: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a, dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah
menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk
diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih sayangku) mengalahkan
murka-Ku” (diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari,
an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
2. Hadits Ke – 2: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a., bahwasanya Nabi saw bersabda, telah Berfirman Allah
ta’ala: Ibnu Adam (anak-keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakanku, dan
mereka tidak berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak
untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak akan
menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali menciptakanku (tidak
dibangkitkan setelah mati)”, aadpun celaan mereka kepadaku adalah ucapannya,
“Allah telah mengambil seorang anak, (padahal) Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan
Tempat memohon segala sesuatu (al-shomad), Aku tidak beranak dan tidak
pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai”. (Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
3. Hadits Ke – 3: Diriwayatkan
dari Zaid bin Khalid al-Juhniy r.a, beliau berkata, Rasulullah saw memimpin
kami shalat shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan yang turun malamnya,
tatkala telah selesai, Nabi saw menghadap kepada manusia (jama’ah para
shahabat), kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah difirmankan
Tuhan kalian?”, (para sahabat) berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”,
Rasulullah bersabda, “(Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman) Pagi ini ada
sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, adapun orang yang
mengatakan, ‘kami telah dikaruniai hujan sebab keutamaan Allah (fadlilah Allah)
dan kasih sayang-Nya (rahmat-Nya), maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku
dan kafir kepada bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, ‘kami telah
dikaruniai hujan sebab bintang ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang
kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”. (Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
4. Hadits Ke – 4: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah
Telah Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku adalah
(Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” (Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim.)
5. Hadits Ke – 5: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah saw “Telah
berfirman Allah tabaraka wa ta’ala (Yang Maha Suci dan Maha Luhur), Aku adalah
Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa
beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku meninggalkannya
dan sekutunya” (Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu juga oleh Ibnu
Majah)
6. Hadits Ke – 6: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat
adalah seorang lakilaki yang mati syahid (gugur dalam peperangan); kemudian
disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya, dan
dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya kepadanya, ‘Apa
yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu menjawab, ‘Aku berperang
untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab, “Kamu berdusta, (akan tetapi
sesungguhnya) engkau berperang agar orang menyebutmu pemberani, dan (orang –
orang) telah menyebutkan demikian itu, kemudian diperintahkan (malaikat) agar
dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan dilemparkan
kedalamnya”. Dan (selanjutnya adalah) seorang laki – laki yang mempelajari ilmu
dan mengamalkannya serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan,
kemudian disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia
membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat
– nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan
engamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah
berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu mencari ilmu itu agar disebut
sebagai ‘alim (orang yang berilmu), dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu
qari’, dan kamu telah disebut demikian itu (alim & qari’)” kemudian
diperintahkan (malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga
sampai di neraka dan di masukkan kedalam neraka” Dan (selanjutnya) seorang laki
– laki yang diluaskan (rizkinya) oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta
kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang
diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat
itu?”, lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai
selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu dermawan,
dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan (malaikat) kepadanya,
agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai dineraka dan dimasukkan
kedalam neraka. (HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
7. Hadits Ke – 7: Diriwayatkan
dari Uqbah bin Amir r.a., beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Tuhanmu bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di
atas gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan
sholat, kemudian Allah ‘azza wa jalla (Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur)
berfirman, ‘Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan menegakkan
sholat (iqomat) karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni
hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam surga’” (Diriwayatkan
oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih.)
8. Hadits Ke – 8: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a. Bahwasanya nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan
sholat dengan tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran (surah
al-Fatihah), maka sholatnya kurang (diucapkan beliau tiga kali, sebagai
penegasan), tidak sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi
Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata,
bacalah dengannya (ummum Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum tetap
membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku membagi sholat antara Aku dan hamba-Ku
menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan, maka ketika
hambaku berkata (Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan semesta alam) Allah ‘azza
wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku, dan ketika seorang hamba berkata,
(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) Allah ‘azza wa jalla berfirman,
‘Hambaku telah memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, (Yang Menguasai di
Hari Pembalasan), Allah berfirman, ‘Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan (Abu
Hurairah) pernah mengatakan (dengan redaksi), ‘Hambaku telah berserah diri
kepadaku’, dan ketika seseorang berkata, (Hanya kepada Engkau kami menyembah
dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan), Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, ‘ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yang dimintanya’, dan ketika seseorang berkata,: (Tunjukilah kami jalan yang
lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ),
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku
apa yang dia pinta ‘ ” (diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga
oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan ImamAbu Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu
Majah)
9. Hadits Ke – 9: Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ,
“Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah
shalatnya. Seandainya (shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan
paling sukses, dan seandainya (sholatnya) buruk, maka dia benar-benar akan
kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza
wa jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (ada amal) sholat sunnah
(mempunyai sholat sunnah) yang bisa menyempurnakan sholat fardlunya,’ kemudian
begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga diberlakukan demikian ”(Hadits
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai
dan Ibn Majah serta Imam Ahmad.)
10. Hadits Ke – 10: Diriwayatkan
dari Abi Hurairah r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla
berfirman, ‘Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya,
disebabkan seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku,
dan puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan,
yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya,
dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah, daripada bau minya
misk/kesturi’ ” (Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam
Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah.)
11. Hadits Ke – 11: Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, sesungguhnya
Rasulullah saw bersabda, “Allah Subhanahuwa ta’ala berfirman, berinfaklah wahai
anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku memberi infak kepada kalian”. (Diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim)
12. Hadits Ke – 12: Diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshari r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , saw “Ada seorang lelaki sebelum
kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun kebaikan ada padanya kecuali
bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul dengan manusia, dan dia orang yang
lapang(berkecukupan), serta dia memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk
membebaskan orang-orang yang kesulitan (dari membayar hutang), kemudian
Rasulullah bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *(Allah) lebih
berhak untuk berbuat itu daripada dia, (oleh karena itu) bebaskan dia’ ”
(Hadits riwayat Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai.)
13. Hadits Ke – 13: Diriwayatkan dari ‘Adiy ibn Hatim r.a., beliau
berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah saw, kemudian datanglah
dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan tentang kemiskinan, dan lelaki
yang lainnya mengadukan tentang perampokan di jalan, kemudian Rasulullah saw
bersabda, “Adapun mengenai perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang
tidak lama, akan datang suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan
pengawal saat menuju Makkah, dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang
hari Kiamat, (sehingga datang masa dimana) seorang diantara kalian berdiri
untuk mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan
seorangpun yang mau menerimanya, kemudian (dihari kiamat) setiap orang diantara
kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah
hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk
orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘bukankah Aku
telah memberimu harta?’ kemudian orang itu menjawab, ‘benar’, kemudian Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul?
‘, lalu orang itu menjawab, ‘benar’, kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka
ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan
tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api Neraka,
meskipun dengan (bersedakah) separuh buah kurma, dan jika dia tidak
mendapatinya (kurma/barang untuk bersedekah) maka (bersedahlah) dengan
perkataan yang baik” (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.)
14. Hadits Ke – 14: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya
Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’ala (Maha Memberkati dan
Maha Tinggi) memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang
jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari
majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka
mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya
hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta
majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu
Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih
mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami
datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan [Tasbih],
mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid] dan memohon kepada
Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat
itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah
pernah melihat surga- Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami.
Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu
berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari
apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu,
wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku?
Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka
pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga
memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman: Aku sudah
mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah
memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau
melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara
mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat
lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab:
Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara
orang yang ikut duduk bersama mereka. (Hadits diriwayatkan oleh Imam
Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i.)
15. Hadits Ke – 15: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau
berkata, telah bersabda Rasulullah saw “Telahberfirman Allah Subhanahu wa
ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,dan Aku bersamanya
ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian,maka Aku
mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuahkelompok/jama’ah,
(maka) Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompoktersebut,
dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, dan
jikadia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia
mendatangikudengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat’ ”(Hadits
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi
danImam Ibnu Majah.)
16. Hadits Ke – 16: Diriwayatkan
oleh Ibn ‘Abbas r.anhumaa, dari Nabi saw Sesungguhnya Allah menulis
semuakebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu
dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna
untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Alloh
menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat
banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak
melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya.
Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis
satu keburukan saja. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.)
17. Hadits Ke – 17: Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari
Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman : Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan
kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu)
diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku
semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah
hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku,
kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan,
maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai
hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya
pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.
Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari
dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada- Ku niscaya akan
Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat
kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan
kepada- Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam
keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah
kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara
kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian,
semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu
tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak
orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah
bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi,
niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah
jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua
perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan
balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur
kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah mencela
kecuali dirinya. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi
dan Imam Ibn Majah)
18. Hadits Ke – 18: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau
berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kelak
dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku sakit dan kamu tidak
menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu
sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau
tahu, sesungguhnya hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu
tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya,
engkau akan mendapatiku didekatnya. Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan
kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata,
“Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau
adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah
engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan
kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya
engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di
sisi-Ku. Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak
memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi
minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulanmeminta minum
kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya
engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati (pahala) amal itu
di sisi-Ku” (Hadist diriwayatkan oleh Muslim.)
19. Hadits Ke – 19: Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman, ‘Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah
kain(sarung)ku, barangsiapa bersaing (turut memiliki) dalam salah satu dari
kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di dalam neraka’
” (Hadist diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan
Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.)
20. Hadits Ke – 20: Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya Rasulullah saw
telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka pada hari senin dan hari kamis,
maka diampunilah setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun,
kecuali seorang laki-laki yang diantaranya dan saudaranya bermusuhan, maka
dikatakan kepadanya, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga
keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai ”. (hadits
diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud.)
21. Hadits Ke – 21: Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw, beliu
bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh
mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya,
seseorang yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan (uang dari)
harganya dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu
menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya” (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad.)
22. Hadits Ke – 22: Diriwayatkan dari Abu Sa’id r.a., beliau berkata,
Rasulullah saw telah bersabda, ““Janganlah salah seorang mencela
dirinya sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencela
dirinya sendiri?” Beliau menjawab: “Dia melihat perkara Allah diperbincangkan,
lalu dia tidak mengatakan (pembelaan) kepadanya, maka Allah ‘azza wajalla akan
berkata kepadanya kelak di hari Kiamat; ‘Apa yang mencegahmu untuk mengatakan
begini dan begini! ‘ lalu ia menjawab, ‘Saya takut terhadap manusia’. Maka
Allah pun berfirman: ‘Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.)
23. Hadits Ke – 23: Dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda
Rasulullah saw, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’aala berfirman di hari
kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling mencintai karena-Ku, dihari ini
(kiamat) aku menaungi mereka dalam naunganku, dihari dimana tidak ada naungan
kecuali naunganku”(Hadits riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh
Imam Malik.)
24. Hadits Ke – 24: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau
berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang
hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, ‘Sesunguhnya aku mencintai fulan,
maka cintailah dia.’”, Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun
mencintainya, kemudian Jibril menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah
mencintai fulan, maka cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya,
selanjutnya Rasulullah saw bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang
yang diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil
Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka
bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru
penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”,
Rasulullah saw melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian
diapun dibenci di bumi”. (Hadits riwayat Muslim, dan begitu juga oleh
Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi.)
25. Hadits Ke – 25: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau
berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla
berfirman, “Siapa yang memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan
perang kepadanya, dan tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu
yang lebih kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku
mendekat kepadaku dengan melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka
apabila Aku telah kasih kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan
penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang
dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika
perlindung kepadaku pasti kulindungi” (Hadits riwayat Bukhari.)
26. Hadits Ke – 26: Diriwayatkan dari Abi Umamah r.a., dari Nabi saw,
beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman, Sesungguhnya wali-wali (para
kekasih) yang terbaik menurutku adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya,
punya bagian dari shalat, menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi
(dalam keadaan sirri/tersembunyi), tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk
dengan jari, rizkinya pas-pasan (hanya cukup bagi dirinya sendiri) lalu ia
bersabar atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan
beliau, kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang
menangisi dan sedikit harta peninggalanya.” (Hadits riwayat
at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan.)
27. Hadits Ke – 27: Dari Masyruq, beliau berkata: kami bertanya – atau
aku bertanya – kepada Abdullah – maksudnya adalah Abdullah Ibn Mas’ud –
mengenai ayat berikut:Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di
jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat
rezeki. (Ali-Imran:169).Ibnu Abbas berkata, ketahuilah sesunguhnya aku
benar – benar telah menanyakan ayat tersebut (kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم), maka beliau
bersabda, “ruh-ruh mereka didalam burung-burung berwarna hijau yang memiliki pelita-pelita
yang tergantung di ‘arasy, (ruh mereka) terbang ke surga sesuai kehendak mereka, dan kemudian kembali ke
pelita, kemudian Tuahan mereka mendatangi mereka dan berfirman, ‘Apakah ada
sesuatu yang kalian inginkan?’, mereka menjawab, ‘adakah lagi yang kami
inginkan, sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak kami’, dan hal
tersebut ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka menyadari bahwa
mereka tidak akan ditinggalkan (tidak ditanya lagi) hingga mereka meminta
sesuatu, mereka selanjutnya berkata, ‘Wahai Tuhan kami, kami berharap kiranya
Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, hingga kami terbunuh kembali di
jalan-Mu untuk kedua kalinya’, tatkala Allah melihat bahwa mereka tidak
memiliki hajat/keinginan lain lagi, maka mereka ditinggalkan (tidak ditanya
lagi)”. (Diriwayatkan oleh Muslim, begitu juga oleh at-Tirmidzi,
an-Nasai dan Ibnu Majah.)
28. Hadits Ke – 28: Dari Jundub ibn Abdillah r.a., beliau berkata,
telah bersabda Rasulullah saw , “Terdapat seseorang laki-laki dari orang-orang
sebelummu yang memiliki luka, kemudian dia mengambil pisau dan melukai
tanganya, maka darahnya pun terus mengalir keluar hingga dia meninggal, Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘hambaku telah bergegas menemuiku karena
ulahnya, maka aku haramkan baginya surga ‘” (Hadits diriwayatkan oleh
Imam Bukhari.)
29. Hadits Ke – 29: Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Rasululah saw
bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman, ‘Tidak ada bagi hambaku
yang beriman balasan dari-Ku, ketika aku ambil orang yang saling dia sayangi
(kekasihnya) dari penduduk dunia, kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah
(balasan pahala dari Alah), kecuali (pasti akan Ku balas dengan) surga’. (Diriwayatkan
oleh Bukhari.)
30. Hadits Ke – 30: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa
Rasulullah saw bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku
menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan
ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu
dengannya” (diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.). (Dan
didalam riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan makna hadits tersebut): dari
‘Aisyah r.anha, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw: barangsiapa
senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga senang bertemu dengannya, dan barangsiapa
yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun juga benci bertemu dengannya. Aku
(‘Aisyah r.a) pun bertanya, “Wahai Nabi Allah, aku membenci mati ? kita semua
membenci kematian”, Rasulullah saw bersabda, “Tidak demikian (maksudnya), akan
tetapi, seorang mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah,
keridloan-Nya dan surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah, dan
Allah pun senang bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika diberitakan
kepada mereka dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka benci bertemu
dengan Allah, dan Allah pun juga benci bertemu dengan mereka”.
31. Hadits Ke – 31: Diriwayatkan dari Jundub r.a., bahwa Rasulullah saw
diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni
fulan”, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “siapakah yang
telah bersumpah dengan nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan,
sesungguhnya aku benar-benar mengampuni fulan, dan Aku membatalkan
amal-amalmu”, atau seperti perkataan/sabda yang serupa kalimat tersebut. (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Muslim.)
32. Hadits Ke – 32: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw,
beliau bersabda, seorang laki-laki yang telah berbuat melampau batas atas
dirinya sendiri, maka ketika ajalnya akan datang, dia berwasiat kepada anaknya,
kemudian dia berwasiat: Ketika aku telah mati, bakarlah (jasad) aku, kemudian
hancurkanlah sampai halus, selanjutnya sebarkanlah abu (jasad) ku di udara di
laut, karena, demi Allah seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku,
Dia akan mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada
seorangpun (selainku). Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya.
Kemudian Allah berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu ambil,
maka ketika lelaki itu berdiri (dibangkitkan kembali), selanjutnya Allah
berfirman, “Apa yang mendorongmu untuk melakukan perbuatan tersebut?”, lelaki
itu menjawab, “karena aku takut ( خشي ) kepada-Mu wahai Tuhanku, (dalam
kalimat lain: karenat aku takut kepada-Mu dengan menggunakan خائف )”. maka Allah pun
mengampuni lakilaki tersebut disebabkan hal tersebut (karena rasa takut kepada
Allah). (Diriwayatkan oleh Muslim,
dan begitu juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa’i dan Ibn Majah.)
33. Hadits Ke – 33: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw,
salah satu dari yang di wahyukan dari Tuhannya ‘Azza wa Jalla, adalah sabdanya,
“telah berbuat dosa seorang hamba dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian
dia berkata, Ya Tuhanku ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala
berfirman, ‘hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia
mengetahui bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan dosa.’,
kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa (lagi) yaitu:
Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
‘hambaku melakukan perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya mengampuni
dosa dan mengadzab perbuatan dosa’. Kemudian hamba tersebut berbuat dosa
kembali, dan kemudian berdoa kembali yaitu: Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku,
maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, ‘hambaku telah berbuat dosa, dan dia
tahu , dia memiliki Tuhan yang Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa.
Lakukanlah apa yang kamu kehendaki, karena aku benar-benar telah mengampunimu’
”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam
Bukhari.)
34. Hadits Ke – 34: Diriwayatkan dari Anas r.a., beliau berkata, aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai
anak cucu Adam, sesungguhnya bagimu apa yang kamu pintakan kepadaku dan kamu
mohonkankepadaku, aku mengampunimu atas apa yang ada padamu dan aku tidak
memperdulikannya (berapa besar dan banyak dosa yang ada padamu), wahai anak
adam, seandainya engkau datang denga dosa-dosamu sebanyak awan di langit,
kemudian engkau memohon ampunanku, maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam,
sesungguhnya seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi,
kemudian engkau menemuiku dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui
engkau dengan ampunan sejumlah itu pula”. (Hadits diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi dan begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan.)
35. Hadits Ke – 35: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa
Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa ta’ala setiap malam turun ke
langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, kemudian berfirman, “Barangsiapa
berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan barangsiapa meminta kepadaku, maka akan
aku beri, dan barangsiapa memohon ampunanku, maka aku ampuni”. (Hadits
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam
Tirmidzi dan Abu Dawud, dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan:
Allah turun (di langit dunia) hingga terbitnya fajar.)
36. Hadits Ke – 36: Diriwayatkan dari Anas r.a., dari Nabi saw, beliau
bersabda: orang-orang yang beriman berkumpul pada hari kiamat, kemudian
berkata, “Hendaknya kita memohon pertolongan kepada Tuhan kita”, kemudian
mereka mendatangi nabi Adam dan berkata, “Engkau adalah ayah umat manusia,
Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptamu dengan Tangan-Nya, dan telah
bersujud kepadamu para Malaikat, dan engkau telah Diajarkan (oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala) namanama segala sesuatu, maka mintakanlah pertolongan bagi
kita kepada Tuhanmu, sehingga kita bias beristirahat dari tempat kita ini”,
Nabi Adam menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian (memintakan pertolongan
kepada Allah),” dan kemudian Nabi Adam menyebutkan kesalahankesalahannya, dan
diapun merasa malu (kepada Allah, untuk memintakan pertolongan), kemudian dia
berkata, “Pergilah menemui Nuh, karena sesungguhnya dia adalah Rasul pertama
yang diutus Allah kepada penduduk bumi”, kemudian mereka pun mendatangi nabi
Nuh, maka Nuh a.s pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian dia
menyebutkan kesalahannya yang mempertanyakan sesuatu yang dia tidak ada
pengetahuan tentangnya, karena itu dia merasa malu (untuk memintakan
pertolongan), kemudian Nabi Nuh berkata, “Temuilah Kekasih Allah Yang Maha
Pengasih (Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi Ibrahim a.s)”, merekapun menemuinya.
Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau
berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba yang Allah bercakap denganya, dan
diturunkan kepadanya Taurat”, merekapun menemui nabi Musa a.s., dan beliaupun
menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau menyebutkan
kesalahannya yang telah membunuh seorang manusia untuk menyelamatkan diri yang
lain. Dan beliau merasa malu kepada Tuahnnya. Kemudian Nabi Musa berkata,
“Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat Allah dan Ruhullah”,
kemudian mereka pun menemui nabi Isa a.s, Nabi Isa pun menjawab, “Aku tidak
bisa menolong kalian, temuilah Muhammad, seorang hamba Allah yang telah
diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang”, maka
merekapun menemuiku (Nabi Muhammad saw), maka akupun berangkat (menemui Allah)
sehingga meminta izin kepada Tuhanku maka Dia memberikan izin kepadaku. Dan
ketika aku melihat Tuhanku, akupun jatuh bersujud, dan Dia pun membiarkanku
selama yang dikehendaki-Nya, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Angkatlah kepalamu, dan mintalah, aku akan berikan (yang kau pinta), dan
berkatalah, maka perkataanmu akan didengarkan, dan mintakanlah syafa’at dan
syafa’atmu akan dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji
Allah dengan segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku
memberikan syafa’at dan Allah menetapkan bagiku batasan (jumlah orang yang
dapat diberi syafa’at), kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam surga.
Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala, dan ketika aku
melihat Tuhanku (aku pun jatuh bersujud) sebagaimana sebelumnya. Kemudian aku
memberikan syafa’at dan Allah Subhanahu wa ta’ala menetapkan bagiku batasan
(jumlah orang yang diberi syafa’at), maka mereka semua kemudian dimasukkan ke
dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala untuk
ketiga, keempat, hingga aku berkata, “Tidak tersisa di dalam neraka kecuali
orang-orang yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an, dan orang-orang yang
ditetapkan kekal di dalamnya.” (Hadits diriwayatkan oleh Imam
Bukhari (dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah), dan di
dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan tambahan:
Nabi saw bersabda: dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah
berkata: laa ilaha ilallah , dan di dalam hatinya terdapat
kebaikan seberat biji jagung, dan kemudian juga dikeluarkan dari api neraka,
seseorang yang pernah berkata laa ilaha ilallah dan di dalam
hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga dikeluarkan dari neraka
seseorang yang pernah berucap laa ilaha ilallah dan di dalam
hatinya ada kebaikan seberat biji sawi (atau seberat atom/dzarrah).
37. Hadits Ke – 37: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau
berkata, telah bersabda Rasulullah saw, telah berfirman Allah Subhanahu wa
ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku yang shalih, surga yang tidak
pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah
terlintas di benak manusia”, abu hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika
kamu kehendaki: “seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan
untuk mereka yaitu (bermacam – macam nikmat) yang menyedapkan pandangan
mata”.[QS. As- Sajdah:17] (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.)
38. Hadits Ke – 38: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya
Rasulullah saw bersabda, ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Dia
mengutus Jibril untuk melihat neraka, dan kemudian berfirman: Lihatlah apa yang
ada di dalamnya, dan kenikmatan yang aku janjikan kepada penghuninya di
dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan: Kemudia Jibril datang ke surga dan
melihat di dalamnya dan pada kenikmatan yang disiapkan oleh Allah Subhanahu wa
ta’ala kepada para penghuninya di dalamnya, kemudian Rasulullah saw mengatakan:
kemudian Jibril kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, “Demi
kemulyaan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan
memasukinya”. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk
menyelimuti/melingkupi surga dengan perkara-perkara yang dibenci (berbagai
kesulitan), kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman (kepada Jibril):
kembalilah ke surga, dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan untuk para
penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan, “kemudian kembalilah
Jibril ke surga, maka ketika dia sampai di sana, benar-benar (surga) telah
terlingkupi dengan berbagai kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui Allah
Subhanahu wa ta’ala dan berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar kuatir,
bahwa tidak akan seorangpun masuk ke dalamnya’. Kemudian Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, ‘Pergilah ke neraka, dan lihatlah di dalamnya, dan perhatikan
terhadap apa yang aku persiapkan bagi para penghuninya’. kemudian ketika Jibril
sampai di neraka, dia melihat neraka terdiri dari beberapa tingkatan, yang satu
di bawah yang lain, kemudian dia kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan
berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, Tidak seorangpun yang mendengar tentangnya akan
memasukinya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk
menyelimuti/melingkupi Neraka dengan syahwat/kesenangan, dan kemudian berfirman
kepada Jibril, ‘Kembalilah ke Neraka’, kemudian Jibril pun kembali ke Neraka,
dan kemudian berkata, ‘Demi Kemulyaan-Mu, hamba benar-benar kuatir, tidak
seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya’” (Hadits diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat hasan shahih
begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah)
39. Hadits Ke – 39: Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri r.a., dari
Nabi saw, beliau bersabda, “surga dan neraka berdebat, kemudian neraka berkata:
‘bagianku (aku dimasuki) orang-orang yang suka menindas dan sombong’, dan surga
berkata, ‘bagianku orang-orang yang lemah (dhu’afa) dan orang-orang miskin’,
maka Allah memberi keputusan diantara mereka, ‘Sesungguhnya engkau surga adalah
kasih sayangku, denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki, dan engkau
neraka adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku kehendaki, dan
bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya’”. (Hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi)
Hadits
Ke – 40: Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri r.a., beliau berkata, telah
bersabda Nabi saw, sesungguhnya Allah berfirman (kepada semua penduduk surga), “Wahai
para penghuni surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu wahai
Tuhan kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah
kalian Ridlo/puas (terhadap segala nikmat- Ku) ?”, mereka menjawab, “apakah
lagi yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan engkau benar-benar
telah memberikan nikmat yang tidak engkau berikan kepada seorang lainpun dari
makhlukmu”, kemudian Allah berfirman, “maukah kalian aku berikan nikmat yang
lebih baik dari itu semua?”, mereka menjawab, “Wahai Tuhanku, nikmat yang mana
lagikah yang lebih utama dari nikmat itu semua?”, Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, “Aku melimpahkan kepadamu keridloanku, maka tidak akan ada lagi
kemurkaanku pada kalian setelah ini, selamanya”. (Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam Tirmidzi.)
Subscribe to:
Posts (Atom)